Jumat, 27 Januari 2012

Spesifikasi Wi-Fi

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada tiga variasi dari 802.11, yaitu:
802.11a
802.11b
802.11g

Standar Wi-Fi Awal 802.11

Standar 802.11 pada awalnya disahkan pada tahun 1997 dengan mencakup frequency hopping spread spectrum (FHSS) physical layers dan direct sequence spread spectrum (DSSS) physical layers yang beroperasi pada pita 2.4 GHz dengan kecepatan data sampai 2 Mbps. FHSS mengirim sinyal wideband yang dapat menjangkau keseluruhan 2.4 pita GHz. Hal tersebut mungkinkan untuk menyetel accces point FHSS sebanyak 15 pola loncatan berbeda yang tidak saling berinteraksi satu sama lain sehingga memampukan 15 access point beroperasi secara efektif pada area yang sama. Karena versi terbaru dari 802.11 FHSS hanya memiliki kecepatan data maksimum sebesar 2 Mbps, maka tidak banyak perusahaan yang menjual solusi FHSS untuk LAN nirkabel indoor. LAN nirkabel 802.11a, 802.11b, dan 802.11g yang lebih cepat kini telah tersedia. Selain ittu, FHSS telah berinteroperasi dengan semua physical layer 802.11 lainnya. Akan tetapi, FHSS menyediakan solusi untuk outdoor, yaitu sistem point to multipoint. Hal tersebut dikarenakan FSS lebih ulet terhadap interferensi RF yang mungkin berada di rung lingkup outdoor. 802.11 DSSS juga hanya berjalan sampai dengan 2 Mbps, akan tetapi berinteroperasi dengan physical layer 802.11b yang paling baru. Oleh karena itu, pengguna yang memiliki radio NIC 802.11 DSSS pada laptopnya dapat berinterface dengan access point 802.11b. Situasi tersebut tidak mungkin terjadi lagi karena radio NIC 802.11 DSSS sudah tidak dijual.

Standar Wi-Fi 802.11a

Di akhir tahun 1999, IEEE mengeluarkan 802.11a yang menetapkan operasi pita 5 GHz menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dengan kecepatan data mencapai 54 Mbps. Namun, produk-produk tersebut tidak tersedia sampai tahun 2000, terutama karena kesulitan pengembangan sirkuit pita 5 GHz. 802.11a beroperasi sampai 54 Mbps pada pita 5 GHz menggunakan OFDM dengan rentang sampai 100 kaki, tergantung pada kecepatan data sesungguhnya. Access point 802.11a dan radio NIC hanya tersedia di akhir tahun 2001. Oleh karena itu, dasar LAN nirkabel 802.11a yang telah dipasang saat ini relatif kecil dibandingkan dengan 802.11b. Dengan demikian, pertimbangan secara cermat masalah-masalah interoperabilitas yang mungkin muncul jika anda memilih menggunakan jaringan 802.11a.
Keuntungan lain dari 802.11a adalah pita 5Ghz tidak terlalu sesak sehingga memampukan pengguna mencapai tingkatan performa yang lebih tinggi. Sebagian besar perangkat interfering seperti microwave oven dan cordless phone beroperasi pada pita 2.4 GHz.. Kecenderungan interferensi RF yang lebih sedikit mengurangi risiko pada penyebaran LAN nirkabel. Masalah utama pada 802.11a adalah rentangnya yang terbatas. Hal tersebut disebabkan pengoperasian standar pada pita frekuensi 5 GHz yang lebih tinggi. Pada kecepatan 54 Mbps, anda akan memiliki rentang kurang dari 100 kaki pada sebagian besar fasilitas. Kekurangan tersebut membutuhkan sejumlah besar access point untuk sepenuhnya melindungi sebuah fasilitas yang sebanding dengan sistem 802.11b.

Standar Wi-Fi 802.11b

Bersama dengan 802.11a, IEEE mengesahkan 802.11b, yang merupakan ekstensi kecepatan tinggi, ke standar direct sequence awal pada pita 2.4 GHz dengan kecepatan data sampai dengan 11 Mbps. Access point 802.11b dan radio NIC telah tersedia sejak tahun 1999; sehingga, sebagian LAN nirkabel yang dipasang saat ini adalah 802.11b yang selalu mengalah.
Keuntungan yang biasa didapat dari 802.11b adalah kelengkapan long rangenya. 802.11b memungkinkan anda mampu mencapai jarak 300 kaki pada sebagian besar fasilitas indoor. Rentang yang tinggi mengizinkan penyebaran LAN nirkabel dengan jumlah access point yang sedikit agar dapat melindungi sebuah fasilitas sebanding dengan 802.11a. Kelemahan dari 802.11b adalah anda dibatasi sampai tiga Channel nonoverlapping pada pita 2.4 GHz. Standar 802.11 menetapkan 14 Channel (hanya Channel 1 sampai 11 yang tersedia di Amerika Serikat) untuk mengonfigurasi access point. Walaupun demikian, masing-masing channel menempati kira-kira sepertiga dari keseluruhan pita 2.4GHz saat mengirim sebuah sinyal. Sebagian besar perusahaan hanya menggunakan channel 1, 6, dan 11 untuk memastikan access point tidak berinteferensi satu sama lain. Hal tersebut membatasi kapasitas 802.11b sehingga menjadikannya paling sesuai untuk mendukung aplikasi performa medium, seperti e mail dan surfin. Kelemahan lain dari 802.11b adalah adanya kemungkinan interferensi RF dari perangkat radio lain. Sebagai contoh, cordless phone 2.4GHz mudah berinteferensi dengan LAN nirkabel 802.11b sehingga dapat menurunkan performa terhadap pengguna. Microwave oven dan perangkat-perangkat lain yang beroperasi pada pita 2.4 GHz juga dapat menyebabkan interferensi.

Standar Wi-Fi 802.11g

IEEE mengesahkan standar 802.11g yang kompatibel dengan 802.11b pada tahun 2003 dengan meningkatkan performanya mencapai 54 Mbps pada pita 2.4 GHz dengan menggunakan OFDM. Kelebihan dari 802.11g adalah bahwa standar tersebut merupakan kompatibel terbalik dari 802.11b. Kelemahan 802.11g, seperti kemungkinan interferensi RF dan keterbatasan tiga Channel non-overlapping, masih berlaku pada 802.11g dikarenakan pengerjaan di pita 2.4 GHz. Sebagai hasilnya, jaringan 802.11g memiliki pembatas kapasitas sebanding dengan 802.11a.

0 komentar:

Posting Komentar